Lighting / Pencahayaan
Lighting/ Pencahayaan
a. Cahaya
Cahaya menurut Newton (1642-1727) terdiri dari
partikel-partilkel ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh
sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Cahaya dapat juga
didefinisikan sebagai energi radiasi yang dapat dievaluasi secara visual
.(menurut Illuminating Engineering Society, 1972), atau bagian dari spektrum
radiasi elektromagnetik yang dapat dilihat (visible).Dalam teater, lighting terbagi
menjadi dua yaitu:
1. Lighting sebagai penerangan, yaitu fungsi lighting
yang hanya sebatas menerangi tempat beserta unsur-unsurnya serta agar
pementasan dapat terlihat dengan jelas.
2. Lighting sebagai pencahayaan, yaitu fungsi lighting
sebagai unsur artistik pementasan. Yang satu ini bermanfaat untuk membentuk dan
mendukung suasana sesuai dengan tuntutan naskah. Bisa menentukan peran dan
suasana, wajah tokoh-tokoh yang sedang berperan.
b. Jenis Pencahayaan
Ada 4 model pencahayaan yaitu :
1.Ambient
lighting, yaitu pencahayaan seluruh ruang. Secara teknis
ambient lighting artinya total sinar yang datang dari semua arah, untuk seluruh
ruang. Sebuah lampu diletakkan di tengah-tengah ruang hanya salah satu bagian
dari ambient lighting. Tetapi bila ada sinar yang datang dari semua tepi
plafon, misalnya, terciptalah ambient lighting. Dalam membuat ambient lighting,
sinar haruslah cukup fleksibel untuk berbagai situasi/peristiwa yang mungkin
terjadi di ruangan. Tidak mungkin ruang makan selalu romatis.2. Local lighting,
atau pencahayaan lokal. Pencahayaan jenis ini ditujukan untuk aktivitas
sehari-hari. Misalnya: membaca, belajar, memasak, berdandan
2.
Local lighting, atau pencahayaan lokal.
Pencahayaan jenis ini ditujukan untuk aktivitas
sehari-hari. Misalnya: membaca, belajar, memasak, berdandan dan sebagainya.
Pencahayaan dimaksud untuk membuat mata tidak cepat lelah
3.
Accent lighting, atau pencahayaan yang berfungsi sebagai
aksen. Selain contoh di atas, pencahayaan jenis ini bisa dipakai sudut
tertentu, barang tertentu menjadi menonjol. Pencahayaan seperti ini dapat
membimbing pengunjung untuk melihat suatu barang atau koleksi tertentu.
4.
Natural lighting, alias sinar matahari bahkan cahaya bulan.
Bila didesain sejak awal, pemanfaatan cahaya matahari juga dapat membuat
ruangan menjadi terang
Definisi
dan Istilah pada Cahaya
a.
Luminasi
Luminansi adalah suatu ukuran untuk terang suatu
benda. Luminansi yang terlalu besar akan menyilaukan mata. Luminansi A suatu
sumber cahaya atau permukaan yang memantulkan cahaya yaitu intensitas cahayanya
di bagi luas semu permukaan. Yang dimaksud dengan luas semu permukaan adalah
luas proyeksi sumber cahaya pada suatu bidang rata yang tegak
lurus pada arah pandang, dan bukan luas permukaan
seluruhnya. Faktor refleksi suatu permukaan ikut menetukan luminansi terhadap
terang suatu benda yang diterangi oleh lampu.
b.
Fluks Cahaya
Fluks cahaya adalah jumlah cahaya yang jatuh pada
setiap sudut ruangan. Satu watt cahaya kira-kira sama dengan 680 lumen. Angka
perbandingan 680 ini dinamakan ekivalen pancaran foto metris. Persamaan fluks
cahaya dilambangkan Φ dengan satuan lumen (lm).
c.
Intensitas Penerangan
Intensitas penerangan atau luminansi di suatu bidang
kerja, yaitu fluks cahaya yang jatuh pada dari bidang itu. Satuan untuk intesitas
penerangan adalah lux (lx), dengan lambang E, maka 1 lux = 1 lumen per m² .
Jika suatu bidang yang mempunyai luas A m² Persamaan intesitas penerangan
adalah
d.
Distribusi Cahaya
Distribusi cahaya atau penyebaran cahaya pada suatu
ruangan dikenal beberapa istilah antara lain pencahayaan langsung, pencahayaan
tidak langsung, pencahayaan semi langsung, pencahayaan semi tak langsung, serta
pencahyaan baur.Distribusi cahaya ini ditentukan oleh arah pencahayaan dan efek
dari tempat lampu (armature/luminer) lampu
Komentar
Posting Komentar